Seribu air tuhan membumi siang yang lalu
Lalu mengapa yang lembab netraku bung?

Bumi yang kering tak elok menumbuh rindang pohon
Dia memohon hujan
Dia meminta hujan
Tapi, panjatkan reda pula bung!

Hujan yang basah harapan tanah gersang
Dia memohon jatuh
Dia meminta jatuh
Tapi, rapalkan reda pula bung!

Bung!
Mengapa segala rumit menyertai hujan?
Bagaimana kalau hujan tak turun?
Bagaimana kalau hujan tak reda?
Bagaimana kalau pohon tak tumbuh?
Bagimana kalau kekeringan yang subur?


Netraku laksana mega mendung
Biarkan sejuta air mataku menumpas kekeringan bung!