Alam Semenit (15)

Bung, hujan membumi lagi siang ini
Entah apa yang ditangisi langit, 
Netranya teduh, mukanya petang

Rapal mantra para pemuja dikabulkan
Biar tak lama, cintanya turun berkala

Derap langkah petualang dihentikan
Biar tak lama, cintanya luruh merutin

Barangkali hujan ialah asmara, bumi cenderung memintanya
Barangkali hujan ialah asmara, langit cenderung menahannya

Hiruk pikuk di mayapada memang seharusnya diluruhkan, hujan yang mengemban tugas
Naas bumantara yang serba menarik, menolak hujan menodai perangainya

Marcapada terpana selalu akan daya tarik nabastala,
Enggan peduli bagaimana riaknya
Sementara tawang memang tak elok terpikat buana,
Asmaranya dilarang jatuh menyemai ketidakteraturan

Lantas bagaimana kalau hujan sudah sering jatuh?
Apakah langit jatuh hati ke bumi?
Apa sekadar welas asih?
Apa bumi boleh merasa dicintai?
Atau sekadar berterima kasih?

Bagaimanapun, hujan pasti reda, bung

Posting Komentar

0 Komentar